Blog Archive
Blog Archive
About Me
- Palung laut
- Sebuah nama yang bermakna yang diberikan oleh orang tuaku..bukan sebuah nama tanpa arti.
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Senin, 18 Oktober 2010
Pagi
Aku selalu mengagumi pagi
Ketika semua seolah kembali
Hawa dingin menyejukkan hatiku
Cahaya Mentari menghangatkan hatiku
Rerumputan basah, dan karena berembun
Terpapar angin, berdesik menggoyang kalbu
Mendengar kehadirannya
Melihat keindahannya
Merasakan kenikmatannya
Mata terpejam...
Pagi...
Cahaya merah, hitam berbaur
Dalam damai, keindahan pesona langit
Titik kemilau masih berderang
Berkilau nampak menghias langit
Awan-awan tipis seraya
Membuat keindahan semakin sempurna
Mata terpejam...
Pagi...
"Kawan, tahukah bahwa puisi ini terinspirasi saat aku mengikuti Upacara Bendera?.
Inilah uniknya inspirasi."
Ketika semua seolah kembali
Hawa dingin menyejukkan hatiku
Cahaya Mentari menghangatkan hatiku
Rerumputan basah, dan karena berembun
Terpapar angin, berdesik menggoyang kalbu
Mendengar kehadirannya
Melihat keindahannya
Merasakan kenikmatannya
Mata terpejam...
Pagi...
Cahaya merah, hitam berbaur
Dalam damai, keindahan pesona langit
Titik kemilau masih berderang
Berkilau nampak menghias langit
Awan-awan tipis seraya
Membuat keindahan semakin sempurna
Mata terpejam...
Pagi...
"Kawan, tahukah bahwa puisi ini terinspirasi saat aku mengikuti Upacara Bendera?.
Inilah uniknya inspirasi."
Langganan:
Postingan (Atom)
About Me
- Palung laut
- Sebuah nama yang bermakna yang diberikan oleh orang tuaku..bukan sebuah nama tanpa arti.
Followers
Blog Archive
followers
Fesbuku
Muslim, Musti Tepat Waktu
Senin, 18 Oktober 2010
Pagi
Aku selalu mengagumi pagi
Ketika semua seolah kembali
Hawa dingin menyejukkan hatiku
Cahaya Mentari menghangatkan hatiku
Rerumputan basah, dan karena berembun
Terpapar angin, berdesik menggoyang kalbu
Mendengar kehadirannya
Melihat keindahannya
Merasakan kenikmatannya
Mata terpejam...
Pagi...
Cahaya merah, hitam berbaur
Dalam damai, keindahan pesona langit
Titik kemilau masih berderang
Berkilau nampak menghias langit
Awan-awan tipis seraya
Membuat keindahan semakin sempurna
Mata terpejam...
Pagi...
"Kawan, tahukah bahwa puisi ini terinspirasi saat aku mengikuti Upacara Bendera?.
Inilah uniknya inspirasi."
Ketika semua seolah kembali
Hawa dingin menyejukkan hatiku
Cahaya Mentari menghangatkan hatiku
Rerumputan basah, dan karena berembun
Terpapar angin, berdesik menggoyang kalbu
Mendengar kehadirannya
Melihat keindahannya
Merasakan kenikmatannya
Mata terpejam...
Pagi...
Cahaya merah, hitam berbaur
Dalam damai, keindahan pesona langit
Titik kemilau masih berderang
Berkilau nampak menghias langit
Awan-awan tipis seraya
Membuat keindahan semakin sempurna
Mata terpejam...
Pagi...
"Kawan, tahukah bahwa puisi ini terinspirasi saat aku mengikuti Upacara Bendera?.
Inilah uniknya inspirasi."
Label:
Puisi
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)